Pengkhianatan
October 08, 2017
Lucu, saat hubungan kita tiba-tiba terhenti persis sekali seperti apa yang kemarin kamu minta.
Kau datang padaku, kau minta aku melengkapimu, kau pula yang pergi menjauh dari jangkauanku.
Terakhir kau bilang kita lebih baik jadi teman saja.
Kemudian setelah itu kau menjadi sejengkal lebih jauh, dan
lebih jauh. Terus lebih jauh hingga harus kulepaskan genggamanku.
Kau, telah membentangkan sebuah jarak yang luas di tengah
kita tanpa persetujuanku.
Sebenarnya kau ini benar-benar lupa atau cuman pura-pura lupa?
Dulu saat kita sepakat untuk saling jatuh cinta, kau janjikan padaku sejuta
rasa; damai dan bahagia untuk waktu yang sangat lama. Tapi belum sempat kau
tuntaskan janjimu, yang kuterima kemudian hanyalah luka, dan luka.
Kau bilang padaku bahwa aku satu-satunya. Tapi nyatanya, ada
dia dan dia.
Kau bilang padaku kita harus saling menjaga perasaan dan
kepercayaan. Nyatanya kau satu-satunya yang menciptakan pengkhianatan.
Apa aku ini terlalu gampang kau dapatkan? Sehingga aku
menjadi terlalu gampang kau main-mainkan?
Aku ini apa buatmu?
Pelampiasan?
Kau mungkin tak mengerti, sekuat apa dulu aku bertahan agar kita
tak saling kehilangan.
Tapi rasanya percuma menjelaskan, kau selalu anggap usahaku
adalah nol; berwujud tapi tak bernilai.
Lalu atas semua itu, kau vonis aku penyebab pecahnya
hubungan kita. Kau sebar-sebarkan berita akulah pendosanya. Kau tulis
keburukanku tanpa jeda.
Kau lakukan ini dan itu hanya untuk membangun citra. Karena
kau tak mau terlihat buruk di depan mereka.
Tapi setelah waktu berlalu, aku kembali pada aku yang
seharusnya.
Tak ada lagi luka, tak ada lagi air mata.
Tak ada gunanya.
Toh, yang kau berikan padaku dulu semuanya dusta.
12 komentar
Selalu suka tulisan kak naw 💚
ReplyDeleteTulisan ka naw selalu terbaik pokonyaa ����❤️
ReplyDeletengena banget emg
ReplyDeleteLiterally gua baca ini pagi-pagi. Dan rasanya pengen narik bulan aja. Mau sambil nangis bacanya tapialu larna udah pagi dan ada matahari.
ReplyDeleteSukaaaaa♡♡♡♡
Sumpah, ini ngenak banget tulisannya kak��������
ReplyDeleteKo nyesek ya baca tulisan kak naw yg ini�� tapi aku mengaminkan kalimat terakhirnya "Sesulit apapun kamu, aku akan memenangkanmu"��
ReplyDeleteMbak mbak naw ? Kowe kok ngeri to mbak . nggerus banget . 😪
ReplyDeleteSekarang ku lagi ada diposisi gitu juga kak naw 😪
ReplyDeleteWaduuhhhh.....
ReplyDeleteIni pas banget
ReplyDeleteMy story
ReplyDeleteSukakk❤❤❤
ReplyDelete