Semoga Bukan Lara
Tidak perlu kuhitung berapa hari dalam setahun. Di ingatanku, itu semua hanya lapisan mimpi-mimpi. Tidak ada yang terasa nyata. Bagaimana awal mulanya dan mengapa semua berjalan seperti ini, aku tidak terlalu menyimpannya rapi. Kamu bisa tanya teman-temanku kalau kamu ingin tahu. Sepertinya mereka mengingatmu lebih jelas, dan bisa menjelaskan semua yang mereka ingat.
Kamu juga melakukannya seperti rutinitas. Dan selalu aku yang terlihat melewati batas.
Tadinya aku berniat pasang wajah dan gelagat yang santai. Kupikir, karena ini bukan kali pertama, aku sudah mulai kenal dan bersahabat dengan kejutan-kejutanmu. Kupikir akan lebih mudah menyikapimu dan memanipulasi hari-hari. Kupikir, ini tidak akan seberat sebelum-sebelumnya.
Banyak sekali tulisan yang lahir sejak pertama aku mengulitimu di sini. Tulisan saat aku mengamuk, merona, atau sekadar tertawa-tawa tidak percaya seperti orang gila,
aku tidak pernah tidak mengabadikanmu.
Aku juga ingat tulisan yang membuatku ingin mengiris kelopak matamu, hanya karena aku ingin kamu tahu sakitnya menangis tapi sudah tidak ada air matanya.
Dengan itu semua, rasanya aku telah melewati banyak hal. Mulai dari hanya ingin memakimu dengan kutukan yang paling tinggi dosanya, hingga mulai menyukai rasa sakitnya, hingga mulai berantakan dan hanya ingin menunggu lelahku tiba di ujungnya. Paling tidak, sampai kamu berhenti berputar-putar untuk mampir dan berlari lagi.
Kamu dan seluruh tulisan ini, benar-benar mengurasku habis.
Aku rasanya sudah ingin pulang. Tidak denganmu dan hanya dengan diriku sendiri.
Tapi entah bagaimana aku selalu berakhir menunggumu sedikit lebih lama.
Kali ini pun sama.
Semoga bukan lara, ujungnya.
6 komentar
mas naw dan semua tulisannya, gapernah salah
ReplyDeletetulisan mas naw sempurna sekali:))
ReplyDeleteBerasaa gemuruh dikepala juga patah hati yang gatau obatnya 😭
ReplyDeletesederhana tapi isi hatiku semuanya. thx berat masnaw ditunggu isi hatiku yg lainnnya😭😭🤏🏻
ReplyDeleteMenemani malam minggu loh mas
ReplyDeletenaw, beautiful words <3
ReplyDelete